ceritanya tentang daerah ketiga dari gerakan Weaving for Life.

Daerah ketiga dari gerakan Weaving for Life adalah Timor Tengah Selatan, NTT. Program tersebut dilatarbelakangi dari cerita masyarakat Tiga Batu Tungku, yaitu Suku Molo, Amanatun, dan Amanuban. Masyarakat di sana menggunakan tenun sebagai salah satu media untuk mengusir tambang marmer dari wilayah mereka. Tenun memiliki cerita yang luar biasa di daerah tersebut dan merupakan media ekonomi bagi perempuan untuk membantu keluarga.

Motif tenun di ketiga daerah tersebut sangat beragam. Motif yang khas di sana adalah burung, cicak, buaya, dan kaif. Dengan melihat motif kain tenun, maka dapat diketahui dari suku apa mereka berasal.

Kegiatan Weaving for Life pertama dimulai dengan menggandeng tiga desainer asal Yogyakarta, yaitu Lia Popperca, Lulu Lutfi Labibi, dan Dede Bastam yang secara khusus mendesain karya busana mereka dengan kain dari Molo, Amanatun, dan Amanuban. Hasil penjualan dari karya tersebut digunakan untuk pengembangan produksi tenun di daerah tersebut.

Itulah cerita Weaving for Life di Timor Tengah Selatan.


Add Comment

Your Email address will not be published